Semur jengkol adalah salah satu kuliner khas Betawi yang populer. Semur jengkol biasanya disajikan sebagai pelengkap nasi uduk Betawi.Dengan sedikit trik, jengkol bisa disulap menjadi makanan lezat sekaligus mengurangi aroma tak sedap yang biasa ditimbulkan setelah mengkonsumsi jengkol.
Namun tahukah Anda kalau semur jengkol yang terbilang makanan rakyat jelata ini ternyata terinspirasi dari pengaruh budaya luar, salah satunya Belanda?
Menurut Sejarawan JJ Rizal, Semur, masakan yang dikenal dengan kuah berwarna cokelat ini ternyata dipengaruhi oleh budaya Eropa, Timur Tengah India, Cina, dan Indonesia. Nama semur sendiri sebenarnya plesetan dari bahasa Belanda yaitu Stomerijj atau steamer (kukusan) yang merupakan alat masak.
Kebetuan pada zaman penjajahan mayoritas orang Belanda memiliki koki dan asisten rumah tangga orang pribumi. Para nyonya Belanda sering berteriak ke kokinya yang orang Indonesia asli “stomerijj!” Mungkin maksudnya masak di alat kukusan (stomerijj), namun kokinya yang orang pribumi mendengarnya smoor atau semur.
Bahan-bahan
- 1 kg Jengkol
- 6 pcs Cabe merah besar
- 6 pcs cabe rawit ( sesuai selera kalau gak suka pedes boleh di skip
- 3 sendok makan gula putih
- 5 pcs bawang merah
- 5 pcs bawang putih
- 1 ons kemiri
- 1 sendok teh ketumbar
- 1 Lada bubuk
- 3 lembar salam
- 3 batang serai (di geprek)
- 1 potong lengkuas potong agak besar (digeprek)
- 1 buah tomat
- 3 pcs santan kara
- Kecap secukup nya kalo suka manis boleh lebih banyak
Langkah
- Rebus jengkol pake presto kurang lebih 45 menit agar jengkol empuk
- Tambah air sekitar 4 gelas dan aduk sampaii air nya menyusut...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar